Jakarta, Cepat,
mematikan dan datang tiba-tiba, itu sebabnya serangan jantung
merupakan penyakit yang ditakuti banyak orang. Penyakit ini seringkali
meninggalkan kerusakan parah pada jantung. Untuk mengatasinya tak
perlu obat yang aneh-aneh, cukup dengan banyak berolahraga.
Sebuah
penelitian menemukan bahwa melakukan olahraga setiap hari dapat
memperbaiki kerusakan yang diakibatkan serangan jantung. Para peneliti
menemukan untuk pertama kalinya bahwa olahraga secara teratur dapat
membuat sel-sel induk jantung aktif kembali. Hal ini akan memicu
pertumbuhan otot jantung yang baru.
Sebelumnya para ilmuwan
telah menemukan bahwa sel-sel induk bisa memproduksi jaringan baru
melalui suntikan bahan kimia yang dikenal sebagai faktor pertumbuhan.
Penelitian baru ini menemukan bahwa olahraga sederhana ternyata juga
memiliki efek yang sama.
Para peneliti dari Liverpool John
Moores University menemukan bahwa sebagian kerusakan akibat penyakit
jantung atau gagal jantung bisa diperbaiki dengan cara 30 menit
berjalan kaki atau bersepeda setiap hari yang cukup menghasilkan
keringat.
Dalam penelitian terhadap tikus, peneliti menemukan
bahwa olahraga dalam intensitas tersebut dapat mengaktifkan lebih dari
60 persen sel-sel induk jantung. Padahal, biasanya sel-sel induk ini
sudah tidak aktif pada tikus dan orang dewasa.
Laporan
penelitian yang dimuat European Heart Journal menjabarkan, setelah
melakukan olahraga selama 2 minggu, tikus mengalami peningkatan jumlah
cardiomyocites atau sel-sel pemicu detak jantung sebanyak 7 persen.
"Olahraga
meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan yang mengaktifkan sel-sel
induk untuk memperbaiki jantung. Temuan ini adalah yang pertama
kalinya menemukan adanya potensi ini," kata peneliti, Dr Georgina
Ellison seperti dikutip dari Telegraph, Senin (5/11/2012).
Dr
Ellison menegaskan, meskipun pasien kerusakan jantung yang parah
mungkin tidak mampu melakukan olahraga secara intensif, olahraga untuk
pasien seperti ini dapat dilakukan dengan cara jogging atau bersepeda
selama 30 menit sehari. Durasi ini dianggap masih aman dan tidak
membahayakan kesehatan.
Namun memang, Dr Ellison mengakui bahwa
efeknya akan lebih besar jika olahraga dilakukan dengan intensitas
yang lebih tinggi. Karena penelitian ini masih dilakukan pada tikus,
penelitian lebih lanjut terhadap manusia masih perlu dilakukan untuk
mengkonfirmasi hasilnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar